EMBUN SURGAWI

Blog ini berisi kumpulan inspirasi kehidupan dan renungan pribadi. Selamat menggunakannya.

14 Februari 2015

BANGKITLAH MENJADI TERANG
Kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia sebagai Juru Selamat dan Penebus dosa umat manusia adalah janji Allah kepada Adam dan Hawa sesaat setelah mereka jatuh dalam dosa. Hal itu dicatat dalam kitab nubuatan para nabi yang tercatat lebih kurang 200 tahun sebelum Yesus Kristus lahir. Janji dalam Kitab Nabi Yesaya 9 : 1 yang berbunyi : Bangsa yang berjalan di dalam kegelapan telah melihat terang yang besar; mereka yang diam di negeri kekelaman, atasnya terang telah bersinar. Dan kembali diulang dalam Injil Matius 4 : 16 menandakan kedatangan Yesus Kristus sebagai Terang Besar itu dan setiap orang yang percaya dan menerima-Nya maka Terang itu akan tinggal di dalam hidupnya dan kita menjadi anak-anak Terang . Yohanes 12 : 36 Percayalah kepada terang itu, selama terang itu ada padamu, supaya kamu menjadi anak-anak terang." Sesudah berkata demikian, Yesus pergi bersembunyi dari antara mereka. Sebelumnya kita harus bertanya : siapakah kita ? Kita adalah anak-anak keturunan Adam dan Hawa yang mewariskan Benih Dosa bukan saat dewasa kita menerimanya malahan sejak kita ada dalam kandungan ibu kita . Mazmur 51 : 7 Sesungguhnya, dalam kesalahan aku diperanakkan, dalam dosa aku dikandung ibuku. Kita kehilangan kemuliaan Allah dan selalu isi hidup kita hanya untuk berbuat dosa (Roma 3:23) Seperti ada “PABRIK DOSA” dalam hidup kita yang terus menerus menghasilkan dosa dalam hidup kita. Semakin kita giat berbuat dosa maka kita akan menerima upah dosa yakni : MAUT ( Roma 6:23). Tetapi saat Kristus datang ke dalam dunia, sampai ia mati tersalib dan dikubur lalu pada hari ke-3, Yesus bangkit. Saat ini kita diingatkan sebagai orang-orang yang telah diselamatkan dalam Kristus. Kita ini disebut Kristen (Kisah Para rasul 11:26). Kristen berarti Kristus-Kristus kecil, orang-orang yang hidup seperti Kristus. Dalam diri setiap orang Kristen ada Terang Kristus seperti yang rasul Paulus tulis dalam surat Efesus 5 : 8-9. Memang dahulu kamu adalah kegelapan, tetapi sekarang kamu adalah terang di dalam Tuhan. Sebab itu hiduplah sebagai anak-anak terang, karena terang hanya berbuahkan kebaikan dan keadilan dan kebenaran, ... Terang itu menghasilkan KEBAIKAN , KEADILAN DAN KEBENARAN Injil Matius 5 : 16 Demikianlah hendaknya terangmu bercahaya di depan orang, supaya mereka melihat perbuatanmu yang baik dan memuliakan Bapamu yang di sorga." Kata “Perbuatan Baik “ dalam bahasa Yunani memakai kata “Ergon” untuk Perbuatan, yang dipakai 169 X . Ergon berarti : “hasil kerja yang dituntut . Dan kata “Kalos” untuk Baik, yang dipakai 101 X. Kalos berarti “baik secara moral, kualitas dan berguna”. Jadi inilah yang Tuhan inginkan bahwa sebagai anak-anak terang kita pasti melakukan perbuatan baik yang sungguh-sungguh baik secara moral, baik secara kualitas dan baik karena memberi manfaat. Itulah yang Tuhan tuntut dalam diri setiap orang yang mengaku dirinya KRISTEN. Anak-anak Tuhan adalah anak-anak Terang begitu pula sebaliknya, tetapi banyak kali kita melihat atau menyaksikan ada anak-anak yang mengaku anak-anak Tuhan tetapi hidup tidak seperti anak-anak Terang malah lebih SUKA YANG GELAP. Bagaimana sekarang kita dapat mengeluarkan Terang Tuhan dalam diri kita sehingga memberkati keluarga, sesama dan kota hingga bangsa kita tercinta : 1. Terang itu diam namun hanya bercahaya Kesaksian hidup kita lebih berkuasa ketimbang kesaksian bibir kita. - Bagaimana hidupmu sehari-hari ? ( perkataanmu, perbuatanmu, pikiranmu, perasaanmu ) - Bagaimana saat menghadapi masalah / tantangan ? - Bagaimana dengan keuanganmu ? - Bagaimana dengan pekerjaanmu ? - Bagaimana dengan sekolah /kuliahmu ? 2. Terang itu menarik perhatian Lihat papan-papan reklame yang terang benderang. Semakin terang akan semakin menarik. Allah ingin hidupmu seperti itu. Kekristenan itu TIDAK PERNAH MEMBOSANKAN MALAH SEMAKIN ANTUSIAS BAHKAN SEMAKIN PASSION KEPADA TUHAN. Kekristenan bukan AGAMA TETAPI HUBUNGAN /RELATIONSHIP dengan Tuhan. Jadilah seseorang yang membawa Terang karena Terang itu sudah ada dan telah ada karena Yesus ada di dalam hidupmu. Tuhan Yesus memberkati. Pdm. Tjong Heryanto, SE, M.Th

Label:

RAHASIA POHON ANGGUR
Yohanes 15 : 1 – 8 Kita sebagai manusia rohani yang setiap hari mengalami pertumbuhan rohani seharusnya memahami rahasia pohon anggur bertumbuh ke arah yang benar dan menghasilkan buah-buah rohani yang berlimpah. Namun pada suatu titik kita akan mengalami krisis rohani yang disebabkan kita tidak memahami apa kata-kata Yesus di kebun anggur dalam Yohanes 15 sebelum Dia disalib. Yesus memberikan gambaran orang percaya dengan gambaran pohon anggur : Tanaman anggur terbagi dari 3 bagian : akar, pokok anggur dan ranting/cabang tanaman anggur. Tanaman anggur adalah tanaman yang membutuhkan perawatan yang sungguh-sungguh dari pemiliknya. Pokok anggur adalah batang tanaman yang tumbuh dari tanah yang berakhir pada sebuah bonggol besar di mana tingginya kira-kira 1 meter. Bagian tanaman anggur yang memerlukan perawatan teliti adalah rantingnya – membutuhkan siklus udara yang bersikulasi, sinar matahari secara maksimal. Buah anggur adalah hasil yang dicari pemiliknya – gambaran bagaimana Tuhan menerima hormat di bumi yang layak bagiNya ( Titus 3:14, Galatia 5:22-23) Yesus pula membagi 4 macam pertumbuhan rohani bagi orang percaya sebagimana ranting tanaman anggur. Gambaran hidup kita yang akan menghasilkan buah anggur atau kemuliaan Tuhan dengan tingkat kelimpahan yang berbeda. Tingkat 1 = bertumbuh tapi tak berbuah Tingkat 2 = bertumbuh dan berbuah Tingkat 3 = bertumbuh dan lebih banyak berbuah TIngkat 4 = bertumbuh dan buah banyak Tingkat 1 – Bertumbuh tapi tak berbuah Sebuah tanaman anggur memiliki sifat alami cenderung untuk menjulur ke bawah bukan ke atas dan tumbuh di sepanjang tanah, hal ini mengakibatkan daun anggur tertutup debu sehingga mengganggu proses kehidupan anggur. Ranting menjadi sakit dan tak berguna. Inilah sifat semua orang Kristen yang ingin bertumbuh rohaninya namun masih mencintai dosa. Jika Saudara ada di bagian ini maka Tuhan akan turun tangan bukan untuk memotong (airo – Yunani berarti mengangkat ) Terjemahan LAI kurang tepat. Tuhan harus mengangkat dan membersihkan ranting dan daun anggur itu dari debu ( dosa). Tuhan lakukan itu dengan cara PENDISIPLINAN. Pendisiplinan adalah apa yang Bapa buat dalam hidup kita untuk mengangkat kita dari pengejaran-pengejaran kita yang merusak dan tidak membuahkan apa-apa ( Ul 8:5, Ibr 12:5-6). Pendisiplinan berbicara tentang status kita sebagai anak Tuhan. Tingkat disiplin : 1. Peringatan – lewat bisikan dalam hati, nasihat orang lain, ayat Alkitab, kotbah ( Ibrani 12:5). 2. Ganjaran – lewat kegelisahan emosional, frustrasi, kesusahan dan gejala yang lain : tidak puas di gereja, kritis terhadap teman-teman Kristen, tidak bersahabat dengan Tuhan bahkan Firman Tuhan menjadi beban. 3. Menyesah – lewat mencambuk / memberi hukuman ( mendatangkan kesakitan) ( Ibrani 12:6) Tingkat 2 – Bertumbuh dan berbuah Tanaman anggur lebih menyukai pertumbuhan ranting ketimbang menghasilkan buah. Oleh karena itu pemiliknya harus selalu memangkas anda Pemangkasan = pemotongan dan ini adalah cara Tuhan untuk hasil lebih banyak. Tuhan memangkas hidup kita = membuang komitmen-komitmen tidak dewasa, prioritas-prioritas kurang penting dengan tujuan menyediakan tempat lebih banyak bagi Tuhan untuk bekerja lebih banyak Ingatlah pemangkasan memiliki tujuan bahwa : Tuhan meminta anda untuk meninggalkan hal-hal yang merintangi anda dari tujuan KerajaanNya dan demi kebaikan anda PEMANGKASAN ≠ PENDISIPLINAN Caranya Dia memangkas adalah : a. memotong bagian-bagian hidup kita yang menguras waktu dan tenaga yang berharga. b. Memotong kegiatan-kegiatan dan prioritas-prioritas kita yang tdk dewasa c. Memotong nilai-nilai dan identitas pribadi anda Tingkat 3 – Bertumbuh dan lebih banyak berbuah Jika anda kita terus berbuah lebih banyak maka Tuhan akan memangkas anda sebab pemilik tanaman anggur harus memangkas tanaman anggur 2 x (pada awal pertumbuhan dan pada pertumbuhan). Dalam pemangkasan ini a. Tuhan membawa anda untuk semakin serupa dengan Kristus. b. Menghadapi ujian-ujian iman – pencobaan & kesukaran yang mengundang anda untuk menyerahkan sesuatu yang sangat berharga kepada Tuhan ( Maz 66:10). c. Membebaskan kita dalam mengejar hasrat sejati kita – KerajaanNya. Contohnya : Daud ( 1 Samuel 25 ) bagaimana Daud belajar ttg harga diri dan identitasnya aman dalam Tuhan. Dan Paulus ( Filipi 3:5-8) Dalam tahap ini, Tuhan pemangkasan dalam 4 daerah : a. Dari orang-orang yang paling anda kasihi b. Hak anda untuk mengetahui mengapa Tuhan melakukan apa yang Dia lakukan c. Cinta anda akan uang dan harta milik. d. Sumber-sumber yang berarti bagi anda Tingkat 4 – Bertumbuh dan berbuah banyak Pada akhirnya anda akan mencapai titik dimana anda mengalami perasaan tidak puas dengan apa yang telah anda hasilkan buat Tuhan. Pada tahap ini kita melihat kenyataan yaitu : hubungan dengan Tuhan VS kompetensimu dalam pelayanan. Yoh 15:5 memberikan paparan yang berbeda dengan tingkat-tingkat sebelumnya. Pada 3 tahap sebelumnya Tuhan yang proaktif sedangkan yang terakhir ini anda yang harus proaktif. Tuhan tidak ingin saya melakukan lebih banyak baginya. Dia ingin saya lebih bersamaNya karena banyak buah ≠ banyak pelayanan atau pekerjaan. Dalam tahap ini keintiman dengan Tuhan adalah prioritas 1 Tinggal di dalamNya berarti : a. Kualitas waktu bersamaNya meningkat. b. Pelaku Firman Tuhan setiap hari. c. Mengandalkan Tuhan dalam mengambil keputusan.

Label:

DOA MENJAUHKAN KITA DARI KEPUTUSAN YANG SALAH

DOA MENJAUHKAN KITA DARI KEPUTUSAN YANG SALAH
Yosua 9 : 1 – 14 Sebab itu para tua-tua kami dan seluruh penduduk negeri kami berkata kepada kami, demikian: Bawalah bekal untuk di jalan dan pergilah menemui mereka dan berkatalah kepada mereka: Kami ini hamba-hambamu, maka sekarang ikatlah perjanjian dengan kami. Inilah roti kami: masih panas ketika kami bawa sebagai bekal dari rumah pada hari kami berangkat berjalan mendapatkan kamu, tetapi sekarang, lihatlah, telah kering dan tinggal remah-remah belaka. Inilah kirbat-kirbat anggur, yang masih baru ketika kami mengisinya, tetapi lihatlah, telah robek; dan inilah pakaian dan kasut kami, semuanya telah buruk-buruk karena perjalanan yang sangat jauh itu." Lalu orang-orang Israel mengambil bekal orang-orang itu, tetapi tidak meminta keputusan TUHAN. Bangsa Israel yang bergerak untuk menguasai Tanah Perjanjian telah membuat bangsa-bangsa Kanaan resah dan mereka bersiap menghadapi Israel secara militer. Namun ada salah satu bangsa Kanaan yang bernama Gibeon yang tidak mau bergabung untuk memerangi Israel secara militer melainkan dengan tipu daya. Kita tinggal di dunia yang dikuasai oleh si jahat dimana tipu daya marak ada di sekitar kita. Tipu daya dunia hanya dapat dikalahkan oleh kebenaran Tuhan. Oleh karena itu sebagai orang percaya kita harus selalu waspada dan berjaga-jaga terhadap tipu daya dunia. Apa yang dilakukan orang-orang Gibeon terhadap orang-orang Israel ialah : 1. Penampilan yang menipu (Yosua 9:3 – 5 ) Penampilan adalah sesuatu yang kita lihat namun kita harus menyadari juga bahwa apa yang kita lihat bukanlah sesuatu yang sesungguhnya benar-benar aslinya. Kisah saat Samuel akan mengurapi calon raja pengganti raja Saul. Saat itu nabi Samuel hampir salah memilih berdasarkan mata jasmaninya bukan mata rohaninya. Tuhan mengingatkan Samuel bahwa bukan apa yang dilihat manusia dilihat Allah, manusia melihat apa yang di depan matanya, Allah melihat hati (1 Samue 16 : 7). 2. Perkataan yang menipu (Yosua 9: 6 – 13) Kata-kata yang manis banyak kali membawa kita pada situasi / keadaan yang terbalik dari yang kita harapkan seperti halnya Isarel terjebak oleh mulut manis Gibeon. Tipu daya banyak kali membuat kita salah membuat keputusan dalam hidup kita. Hal ini seharusnya kita harus hindari. Namun para pemimpin bangsa Israel membuat kesalahan yang fatal saat Gibeon mendesak mereka secepatnya membuat keputusan damai atas mereka. Melihat keadaan mereka yang meyakinkan tanpa bertanya kepada Tuhan, Yosua membuat keputusan yang salah. Kitab Amsal 19 : 2 mengatakan bahwa “tanpa pengetahuan kerajinanpun tidak baik; orang yang tergesa-gesa akan salah langkah”. Memutuskan perkara terlampau cepat tanpa pertimbangan yang matang dapat membuat keputusan kita menjadi salah. Sebagai umat Tuhan kita percaya bahwa keputusan Tuhan yang terjadi bukan apa yang kita rancang atau rencanakan. Banyaklah rancangan di hati manusia, tetapi keputusan Tuhanlah yang terlaksana ( Amsal 19:21) Kita harus menjadi umat Tuhan yang disebut umat pemenang dalam segala perkara. Pertanyaannya bagaimana kita menjadi umat Tuhan yang menjadi pemenang dalam segala perkara ? jawabannya ada di dalam Amsal 16 : 3, “Serahkanlah perbuatanmu kepada TUHAN, maka terlaksanalah segala rencanamu.” Awal dari semua keputusan dan tindakan kita harus bersama Tuhan maka hasilnya pun pasti sesuai dengan kehendak Tuhan. Para pemimpin bangsa Israel gagal membuat keputusan yang benar dalam menghadapi tipu daya Gibeon karena : 1. Mereka mengandalkan logika mereka saja. Kitab Amsal 3 : 7 berbunyi : “Janganlah engkau menganggap dirimu sendiri bijak, takutlah akan TUHAN dan jauhilah kejahatan.” Kita sering jatuh dalam hal berasumsi, mereka-reka dengan berkata : aku pikir !, saya pikir ! Apa yang kita pikir tidak pernah sama dengan apa yang Tuhan pikirkan tentang kita. Logika manusia seringkali sulit mengerti dan menerima mujizat Tuhan. Jadi jangan andalkan dirimu tetapi andalkan Tuhan. Hanya karena melihat dari luar saja, Israel salah dalam mengambil keputusan yang amat penting. 2. Mereka mengandalkan pengalaman mereka Amsal 3 : 5 berbunyi “Percayalah kepada TUHAN dengan segenap hatimu, dan janganlah bersandar kepada pengertianmu sendiri”.Israel mengamdalkan pengalaman mereka yang bisa merebut Yerikho dan Ai namun mereka lupa bahwa tanpa Tuhan semuanya tidak akan pernah bisa terjadi. Pengalaman bukanlah guru terbaik namun Roh Kuduslah guru terbaik bagi kita. Doa berbicara tentang hubungan kita dengan Tuhan yang diibaratkan hubungan ini sebagai mempelai wanita dengan mempelai pria yang berkesinambungan. Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu (Amsal 3:6), doa menjadi komunikasi bagi kita untuk membawa segala pergumulan dan tantangan serta pilihan kita kepada Tuhan. Hal ini akan menghindarkan kita dari keputusan yang salah dan berdampak negatif untuk kehidupan di masa depan. Jadilah umat pemenang yang mengandalkan Tuhan. Ikut sertakan Tuhan dalam mengambil keputusan dalam hidupmu sehari-hari. Dia adalah Bapa kita yang mengasihi dan mencintai setiap orang yang mengandalkannya. Pdm. Tjong Heryanto, SE, M.Th

Label:

30 April 2009

SAAT TAKUT JUSTRU PERCAYA KEPADA TUHAN


Secara umum saat manusia mengalami kecemasan, kekhawatiran, ketakutan – manusia akan mencari JALAN / PERLINDUNGAN SECARA NYATA yang dapat dialami dengan SEGERA supaya rasa takut itu berkurang atau hilang. Biasanya manusia mencari jalan keluar yang nyata dan benar-benar kelihatan seperti melalui teman, atasan , relasi, bahkan uang.
Namun apapun itu bentuknya kita tetap masih merasa takut. Ada banyak orang hari ini yang walaupun banyak uang tetap takut, memiliki posisi atau kekuasaan tetap takut bahkan memiliki banyak teman sekalipun tidak dapat dipungkiri bahwa rasa takut masih menghinggapi dirinya. Lalu bagaimana penyelesaian / solusi dari ketakutan yang menghinggapi hidup kita ? Dari mana sebenarnya rasa takut itu ada dalam hidup kita ?
Jawabannya adalah dari kebenaran Firman Tuhan dalam Kejadian 3 : 8-10
3:8 Ketika mereka mendengar bunyi langkah TUHAN Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap TUHAN Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
3:9. Tetapi TUHAN Allah memanggil manusia itu dan berfirman kepadanya: "Di manakah engkau?" 3:10 Ia menjawab: "Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi."

Saat Adam dan Hawa melanggar perintah Tuhan dengan tidak taat akan perintah Tuhan, memakan buah pohon pengetahuan yang baik dan jahat maka dosa masuk ke dalam kehidupan mereka. Sejak itu mereka diliputi juga dengan ketelanjangan dan ketakutan. Jika seseorang melakukan kesalahan maka secara natural, ia mengalami ketakutan dan reaksi ini sama seperti yang diturunkan oleh Adam dan Hawa.
Adam dan Hawa menunjukkan reaksi dari manusia yang jatuh dalam dosa terutama saat menghadapI KETAKUTAN. Adam dan Hawa mencari JALAN PENYELESAIAN SINGKAT / PINTAS DAN NYATA lewat bersembunyi di balik pepohonan. Hal ini juga yang diturunkan kepada kita hari ini saat kita menjadi takut. Kita berpikir lewat solusi yang cepat dan nyata maka ketakutan akan hilang atau pergi dari kehidupan kita. Ada banyak ketakutan yang dialami oleh manusia terutama mengenai keadaan sekarang dan masa depan ?
Beberapa usaha yang manusia lakukan untuk menghadapinya :
1. Ada yang mengumpulkan harta / uang sebagai sumber penolong
2. Ada yang memperluas hubungan dengan orang lain yang berpengaruh
3. Ada yang menempuh pendidikan tinggi untuk menopang masa depan


Apakah semua itu salah ? Jawabannya SEMUA ITU TIDAK SALAH ! Tetapi itukah jalan keluarnya ??? Banyak orang termasuk orang Kristen mengupayakan sesuatu untuk menyingkirkan ketakutan padahal semua hal yang kita lakukan berasal dari luar tidak bisa menghapus sesuatu yang timbul dari dalam diri kita. Bukannya malah mencari Tuhan saat menghadapi ketakutan tetapi malah melakukan tindakan-tindakan yang menambah beban ketakutan tersebut semakin besar.
Beberapa alasan manusia tidak mencari Tuhan saat menghadapi ketakutan :
1. Tuhan dianggap sebagai suatu cerita agama belaka di masa lalu.
2. Tidak percaya Tuhan sanggup mengerjakan perbuatan dahsyat / Mujizat
3. Lebih percaya kepada diri sendiri (kepandaian, keterampilan, pengalaman)
4. Tuhan bukan pribadi yang nyata karena perbuatan-Nya tidak dirasakan dalam hidup sehari-hari
Alasan-alasan inilah yang menjadikan banyak orang termasuk orang Kristen tidak mau bahkan tidak suka mencari Tuhan padahal ketakutan muncul sebagai bagian dosa warisan yang diturunkan Adam dan Hawa. Kita sebagai Orang Percaya seharusnya menyadari bahwa melalui Korban Kristus di Kayu Salib, dosa seisi dunia ditebus melalui karya keselamatan-Nya. Kita harus sungguh-sungguh percaya kepada Tuhan karena Firman Tuhan dalam Mazmur 56 : 4-5
Waktu aku takut, aku ini percaya kepada-Mu;
56:5 kepada Allah, yang firman-Nya kupuji, kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?

Daud mengatakan saat dirinya mengalami ketakutan saat itulah ia semakin mendekatkan diri kepada Tuhan bukan mendekatkan diri dengan hal-hal lain bahkan mencari solusi di luar Tuhan. Adam dan Hawa berusaha menutupi ketakutan dan ketelanjangan mereka karena dosa dengan daun dan bersembunyi. Namun kita mengetahui bahwa itu semua adalah hal yang sia-sia karena Tuhan tidak bisa ditipu atau dibohongi dengan benda-benda yang disematkan pada diri Adam dan Hawa.
Mari kita menyadari bahwa Ketakutan adalah SUATU PERASAAN YANG MUNCUL DI DALAM MANUSIA dan MEMBUTUHKAN PENYELESAIAN DI DALAM JIWA & BATIN MANUSIA BUKAN DARI FAKTOR LUAR. Setan MENIPU manusia dengan mengalihkan perhatian dari penyelesaian SECARA ROHANI KEPADA JASMANI
Jadi SAAT TAKUT KITA HARUS PERCAYA KEPADA TUHAN
Kalau kita mengatakan diri kita sebagai orang percaya / orang Kristen yang Lahir Baru maka hidup kita ini adalah hidup sebagai manusia rohani. Manusia Rohani akan menerima sesuatu dari Roh Allah bukan dari hal-hal jasmani (1 Korintus 2:14).
Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani.

Ketakutan itu adalah roh ( 2 Timotius 1:7)
Sebab Allah memberikan kepada kita bukan roh ketakutan, melainkan roh yang membangkitkan kekuatan, kasih dan ketertiban.

Menjadi manusia rohani berarti kita hanya memiliki satu ketakutan yaitu takut akan Tuhan bukan takut kepada roh-roh jahat atau manusia. Amsal mengatakan takut akan Tuhan adalah permulaan hikmat maka saat kita memilih takut akan Tuhan kita mengarahkan hidup kita hanya kepada rencana dan kehendak Tuhan. Di situ pula kita memperoleh kekuatan , kasih Tuhan yang luar biasa bagi hidup kita. Dunia dan segala isinya tidak bisa mengoncangkan iman percaya kita saat rasa takut kita berikan kepada Tuhan bukan pada yang lain karena saat kita menaruh takut kita di bawah kaki Tuhan maka Tuhan memberikan kepada kita kekuatan, kasih dan ketertiban dalam hidup kita.
Dalam Injil Matius 14 : 26-29
Ketika murid-murid-Nya melihat Dia berjalan di atas air, mereka terkejut dan berseru: "Itu hantu!", lalu berteriak-teriak karena takut.
27 Tetapi segera Yesus berkata kepada mereka: "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!"
28 Lalu Petrus berseru dan menjawab Dia: "Tuhan, apabila Engkau itu, suruhlah aku datang kepada-Mu berjalan di atas air."
29 Kata Yesus: "Datanglah!" Maka Petrus turun dari perahu dan berjalan di atas air mendapatkan Yesus.

Kisah ini menginspirasi kita bahwa Jalan keluar dari ketakutan adalah semakin percaya kepada Tuhan BUKAN MALAH MENJAUHKAN DIRI DARI TUHAN. Tidak ada yang dapat menggantikan Tuhan Yesus yang penuh kasih dan anugerah dalam hidup kita saat menghadapi ketakutan termasuk ketakutan menghadapi hidup.
Percayalah kepada Tuhan Yesus sebab Dialah yang memegang tangan kananmu.

God Bless You---

Label: